Poin-poin Penting untuk Menghasilkan Tulisan Opini Cerdas

Saat menulis opini, penulis sebaiknya harus menguasai topik yang menjadi pokok pembahasan. Selain itu, cek 3 poin yang tidak kalah penting ini!

3 Poin Penting untuk Menghasilkan Tulisan Opini Cerdas

Opini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti pikiran, pendapat, dan pendirian. Setiap orang mempunyai pendapat masing-masing dan tidak semuanya satu pendapat. Opini muncul ketika kita sedang dihadapkan pada suatu masalah topik tertentu.

Seseorang dapat menyampaikan pendapatnya dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Menyampaikan pendapat merupakan hak setiap orang. Kita bebas mau menyampaikannya dengan cara seperti apa. Salah satu menyampaikan opini yang cukup efektif adalah dengan tulisan.

Tips Menghasilkan Tulisan Opini Cerdas

Ada sebuah peribahasa berbunyi sebuah pena lebih tajam daripada pedang. Peribahasa ini berarti bahwa menulis kata-kata bisa mempengaruhi pikiran orang banyak. Terutama jika yang menulis memang ahli di bidangnya.

Saat menulis opini, penulis sebaiknya harus menguasai topik yang menjadi pokok pembahasan. Menguasai topik membu penulisan gagasan nantinya lebih mengalir dan berisi. Pembaca menyukai isi opini yang langsung ke inti, bukan bahasa yang bertele-tele. Itulah mengapa, kita harus tahu poin-poin menulis opini yang menarik dan berbobot.

3 Poin Supaya Opini Berbobot dan Berkualitas

Sudah barang tentu Anda harus tahu beberapa poin penting untuk menghasilkan sebuah tulisan opini yang cerdas dan berkualitas. Berikt adalah poin-poin yang harus Anda ketahui untuk menghasilkan sebuah tulisan opini berkualitas.

1. Sudut Pandang

Untuk menuliskan sebuah gagasan, seorang penulis harus memiliki sudut pandang. Sebuah gagasan yang ada dipikiran kita tidak akan berkembang menjadi tulisan yang enak dibaca apabila tidak punya sudut pandang terhadap apa yang akan dituliskan.

Setiap orang memiliki sudut pandang yang tidak sama terhadap sebuah kasus atau topik. Perbedaan sudut pandang masing-masing orang bukanlah sebuah masalah. Justru dengan adanya perbedaan tersebut, berarti orang-orang memiliki gagasannya masing-masing.

Sudut Pandang

Pengambilan sudut pandang dari penulis nantinya akan mempengaruhi kualitas tulisan opini. Seorang penulis akan mengambil sudut pandang terhadap suatu topik berdasarkan 4 faktor. Keempat faktor tersebut yaitu keyakinan, pengalaman, keilmuan, dan pergaulan.

Penulis akan mengambil keputusan sudut pandang yang seperti apa dari suatu topik. Sudut pandang setiap orang bisa berbeda-beda karena keyakinan, pengalaman, keilmuan, dan pergaulan di antara mereka juga berbeda.

Ada contoh sudut pandang yang mudah kita pahami. Misalnya, angka 6 jika dilihat dari sudut pandang lain akan terlihat seperti angka 9. Seperti itulah proses membuat opini. Opini seseorang bisa berbeda dengan opini orang lain, karena setiap orang memiliki sudut pandang sendiri yang dipengaruhi oleh keempat faktor tadi.

2. Lingkup Tulisan Tidak Luas

Opini merupakan pendapat pribadi pada suatu permasalahan atau topik tertentu. Karena merupakan gagasan atau pendapat sesorang, maka ruang lingkup penulisannya juga tidak terlalu luas. Tulisan berupa pendapat bisa yang baik salah satu cirinya adalah penulis langsung ke poin-poinnya.

Penulisan opini yang terlalu luas lingkup pembahasannya justru kurang baik. Umumnya orang-orang membaca opini sebagai sebuah kebiasaan untuk mendampingi aktivitas lain seperti duduk santai menikmati teh, mengisi waktu luang, dan lain sebagainya.

Penulisan opini dengan lingkup tulisan tidak luas

Namun, apabila dalam penulisannya, opini yang Anda sampaikan tidak langsung ke intinya, pembaca akan merasa malas membacanya. Tulisan yang langsung ke pembahasan inti sesuai isi pikiran penulis

Tips agar penulisan opini fokus inti permasalahannya adalah dengan menguasai topik tersebut. Tanpa keilmuan yang bagus terhadap topik permasalahan, opini yang Anda tuliskan tidak akan berbobot. Pilih topik yang sesuai dengan kemampuan dan keilmuan Anda. Jika Anda ahli dalam topik ekonomi, lebih baik buat tulisan opini yang berkaitan dengan bidang tersebut.

Menulis opini sesuai dengan bidang yang kita kuasai akan sangan bagus untuk menjaga validitas dari tulisan tersebut. Namun jika menulis topik yang notabene kurang kita pahami, tulisan malah jadi tidak berkualitas dan tingkat validitasnya rendah.

3. Pendapat Harus Kuat

Meskipun kita menuliskan opini dari pendapat pribadi, namun setiap kalimat opini yang kita tuliskan harus sesuai dengan fakta. Anda bisa mengambil referensi dari buku atau gagasan dari para ahli. Referensi tersebut nantinya bisa Anda gunakan untuk memperkuat pendapat kita.

Dalam penulisan opini sebaiknya Anda juga memakai teori hukum. Anda bisa mengggunakan teori ini sebagai pembanding kebenaranan dari permasalahan. Tujuannya adalah untuk membedakan tulisan opini yang Anda buat dengan tulisan bernada kebencian (hate of speech).

Pendapat dalam Opini Harus Kuat

Di samping itu, Anda juga harus hati-hati ketika membuat opini di media massa online maupun cetak. Apabila Anda menulis tanpa landasan argumen yang kuat, bisa jadi malah terjerat UU ITE. Tulisan yang Anda buat harus berisi opini yang faktual dengan data-data atau referensi pendukung yang kuat.

Pendapat pribadi yang hanya berdasarkan atas apa yang ingin kita tuliskan tanpa dasar kuat, nantinya hanya merugikan Anda sendiri. Seluruh isi tulisan opini harus sesuai fakta yang ada. Tidak boleh ada poin pembahasan yang asal-asalan tanpa dasar yang jelas. Tingkatkan kualitas tulisan dengan dasar argumen atau pendapat yang kuat.

Tulisan opini sewajibnya Anda bawakan dalam bahasa yang santai dan renyah, namun berisi. Perhatikan poin-poin di atas sebagai bahan referensi dalam membuat tulisan yang berkualitas. Pembaca sangat menyukai tulisan opini yang cerdas dan faktual. Publikasikan di media opini Indonesia untuk membuat pembaca puas dengan hasil karya Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *