Tips Menjadi Perencana Keuangan Mandiri

Ayobaca.web.id, Ekonomi – Saat ini info perencanaan keuangan sudah banyak di media online, bahkan blogger sekalipun banyak menginformasikan mengenai info dan tips perencanaan keuangan. Lalu, apakah bisa, kita sebagai orang awam mampu membuat perencanaan keuangan secara mandiri? Pada dasarnya setiap orang bisa membuat sebuah perencanaan keuangan karena setiap pribadi maupun keluarga sudah pasti membutuhkan ini, meskipun skill ini membutuhkan waktu dan juga ketelitian.
Mengapa perencanaan dan mengelola keuangan itu penting? Yuks, gengs, jangan terfokus sulit dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat perencanaan keuangan, namun lihat manfaat yang akan dihasilkan di masa depan. Salah satu manfaat kedepan yang akan didapatkan adalah menabung. Banyak orang yang sudah memiliki keinginan untuk menyisihkan sebagian kecil penghasilan bulanannya untuk menabung, namun terkait satu dan lain hal keinginan tersebut terhalang karena tidak punya perencanaan keuangan pribadi. Padahal, kunci utama dari sebuah perencanaan keuangan adalah self monitoring di mana ini akan menjadi kunci penentu dalam membantu mencapai tujuan perencanaan keuangan dari menabung.

Menjadi seorang perencana keuangan mandiri ini tidak akan serumit perencanaan keuangan untuk perusahaan besar. Nah, ini ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dan jaga sebagai perencana keuangan mandiri ketika proses pembuatan perencanaan keuangan sendiri :
1. Hitung cash flow pendapatan dan pengeluaran
Pertama, coba kalkuasi total pendapatan, mulai dari gaji bulanan dan pemasukkan di luar gaji. Setelah itu, hitung semua pengeluaran, belanja bulanan, cicilan kartu kredit atau hutang kendaraan atau rumah. Pastikan semua pendapatan dan pengeluaran tersebut ditulis dan urutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil.
Setelah semua tercatat, ini akan terlihat jelas dari mana uang yang Anda dapatkan dan berapa banyak sekaligus kemana uang tersebut dibelanjakan.
2. Terapkan ilmu sederhana dalam menabung, di mana pengeluaran harus lebih kecil dibandingkan pendapatan.
Perhatikan baik-baik yah setiap pengeluaran Anda, jika sudah merasa bahwa pengeluaran membengkak dan dirasa lebih besar dari pemasukkan langsung gercep untuk kurangi belanja Anda.
Bagaimana cara kurangi pengeluaran yang mudah, mulai dulu hilangkan keperluan yang tidak perlu dan tidak perlu (lain hal jika ada keperluan mendesak, seperti biaya rumah sakit dll). Contohnya jika kemarin-kemarin Anda belanja 3 baju kerja setiap bulan, maka mulai dari sekarang 1 baju dalam 1 bulan sekali. Tapi pastikan harga baju kerja tersebut jangan terlalu lebay juga.
Cek juga pengeluaran tetap, seperti cicilan mobil, sewa apartemen dan pengeluaran bulanan dirasakan masih cukup menguras keuangan ini merupakan sumber utama masalah kebocoran keuangan. Cobalah untuk memaksakan diri untuk menyisihkan pendapatan untuk ditabung.
3. Gunakan Rumus 50-30-20
Rumusan sederhana menabung yang biasanya digunakan dan disarankan oleh ahli keuangan adalah 10-15% dari total pendapatan, setelah dipotong pajak. Jika Anda bisa lebih besar dari angka tersebut, itu lebih baik dan artinya keuangan Anda akan lebih save ke depannya.
Namun ada 1 rumusan terbaru dari profesor dari Harvard, Elizabeth Warren, yaitu rumus menabung dengan pembagiannya yaitu “50-30-20” dengan rincian:
- 50%: pengeluaran rutin tetap ditambah pengeluaran rutin tidak tetap
- 30%: pengeluaran tidak rutin
- 20%: tabungan
Pusing dan rumit nggak 3 point di atas untuk diaplikasi ke dalam keuangan Anda? Setidaknya dengan melakukan 3 hal di atas, perencanaan keuangan menggunakan skema tabungan ini sebagai awal untuk membuat perencanaan keuangan yang scoope nya lebih besar baik untuk pribadi dan juga keluarga sekaligus persiapan hari tua nanti. Jika memang butuh info dan tips perencanaan lainnya, mungkin Anda bisa mengunjungi blog Ayobaca.web.id yang juga memberikan informasi dan berita ekonomi keuangan Indonesia.
Selamat mencoba yah!