Demam Naik Turun? Jangan Anggap Sepele, Bisa Jadi Gejala 3 Penyakit Ini!

Gambar: Pinterest.com
Seseorang yang mengalami demam bisa diyakinkan saat suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius atau lebih. Demam yang naik turun dapat ditandai oleh kenaikan suhu tubuh yang secara fluktuatif. Suhu tubuh yang tinggi bisa muncul di hari ini dan reda keesokan harinya. Lalu muncul kembali di hari setelahnya.
Namun, demam yang naik turun seperti ini tidak dapat dianggap sepele lho geng. Karena keadaan ini kemungkinan adalah tanda penyakit infeksi seperti demam berdarah, malaria atau tifus. Kalau terlambat ditangani, bisa-bisa demam naik turun tersebut bisa menjadi komplikasi serius.
Umumnya, ada 3 penyakit yang menyebabkan demam sering naik turun. Berikut Penjelasannya!
1. Malaria
Biasanya penyakit malaria ini sering dialami di daerah tropis, termasuk tanah air tercinta ini. Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang menggigit tubuh kita dan membawa sebuah parasit. Gejala penyakit ini umumnya muncul dalam waktu kisaran 7 sampai 15 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria. Namun, ada beberapa kasus yang tandanya baru keluar pada satu tahun kemudian.

Gejala awal yang ditimbulkan adalah sakit kepala, demam naik turun, keringat dingin, diare, badan terasa gak enak, mual serta muntah. Pola pada demam naik turun dari penyakit malaria ini berlangsung 24-27 jam, tapi tergantung dengan jenis parasit yang diinfeksikannya. Biasanya akan diawali oleh siklus menggigil dan kedinginan. Setelah itu, bakal muncul demam serta banjir keringat.
2. Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah dapat terjadi pada siapa saja, baik itu bayi atau orangtua sekalipun. Jika terkena gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti yang sudah terinfeksi virus dengue, maka si penderita tersebut bisa mengalami demam berdarah. Penyakit ini umumnya mewabah saat musim hujan datang. Walau begitu, ketika musim panas juga gak menutup kemungkinan bisa terkena penyakit satu ini. Gejala awal dari demam berdarah yaitu tubuh menggigil, wajah memerah dan terdapat bintik kemerahan pada kulit yang dapat berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Selain itu, demam naik turun juga bisa terjadi selama 2 hari hingga seminggu.

Saat suhu tubuh diperiksa dengan alat cek suhu badan atau tubuh kamu berada di angka 40° Celcius atau lebih, maka itu adalah puncak awal demam. Suhu tubuh bisa turun beberapa hari, namun kemudian akan naik lagi tapi gak setinggi sebelumnya. Gejala umum pada demam berdarah yaitu muntah, mual, letih, nyeri sendi dan otot, nyeri bagian belakang mata, sakit kepala yang parah, mimisan, dan gak nafsu makan. Gejala seperti ini umumnya terjadi selama 4 hingga 10 hari.
Baca Juga: Plester Demam Terbaik untuk Anak
3. Tifus
Demam yang naik turun dapat terjadi karena terkena penyakit tifus. Tifus merupakan penyakit infeksi yang gampang menular. Umumnya, tifus menular lewat konsumsi minuman atau makanan yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella. Bakteri ini umumnya mewabah di wilayah yang sanitasinya buruk serta air bersih yang sangat terbatas. Si penderita biasanya bakal merasa gak enak badan selama seminggu setelah terinfeksi oleh bakteri. Gejala tifus biasanya akan muncul seperti diare, nyeri perut, lemas, dan sulit untuk buang air besar.

Suhu tubuh yang mencapai 39-40 derajat celcius saat dicek dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh seperti termometer inframerah adalah gejala lain yang ditimbulkan oleh penyakit Tifus. Pola demam dari penyakit tifus ini cenderung akan naik turun. Penyakit tifus tentunya membutuhkan penangan yang tepat dari dokter. Sebab kalau tidak, gejalanya bisa semakin bertambah parah bahkan menjadi komplikasi yang sangat fatal.
Selain tiga penyakit yang telah kita bahas tadi, demam yang naik turun juga bisa terjadi karena penyakit infeksi lainnya seperti hepatitis viral, leptospirosis, brucellosis, atau terinfeksi virus corona.
Bila mengalami demam yang naik turun dan disertai oleh gejala lain seperti sesak napas, lemas dan batuk, segeralah periksakan diri kamu ke dokter buat memastikan penyakit yang kamu derita.